Wamena – Dalam rangka mendukung Operasi Rasaka Cartenz 2025, Subsatgas SI-IPAR (Polisi Pi Ajar) Polres Jayawijaya kembali menunjukkan dedikasinya terhadap dunia pendidikan anak-anak di wilayah pegunungan Papua dengan menggelar kegiatan belajar bersama yang berlangsung di halaman Mako Polres Jayawijaya. Jumat, (01/08) Pagi.
Dalam kegiatan ini, sejumlah personel Polwan dan Polki dari Subsatgas SI-IPAR terlibat aktif membimbing anak-anak dalam kegiatan membaca, menulis, berhitung, serta memberikan motivasi belajar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pendekatan humanis dan edukatif, di mana anak-anak diajak belajar dalam suasana santai namun penuh perhatian dan kasih sayang.
Kasubsatgas SI-IPAR Polres Jayawijaya, IPTU Benyamin Tandipayung, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari misi utama Operasi Rasaka Cartenz 2025, yang tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada upaya pencegahan dan pembinaan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Menangkap pelaku kejahatan adalah suatu kebanggaan, namun mencegah masyarakat menjadi korban adalah suatu kemuliaan. Melalui program Polisi Pi Ajar ini, kami ingin mendekatkan Polri dengan masyarakat dan membantu mencerdaskan anak-anak Papua agar mereka tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki karakter yang kuat dan cinta Tanah Air,” ujar IPTU Benyamin Tandipayung.
Program SI-IPAR merupakan inisiatif Polri dalam pendekatan non-kekerasan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah Papua. Dengan menyentuh aspek pendidikan sejak usia dini, Subsatgas SI-IPAR berupaya membentuk masa depan yang lebih baik dan damai bagi anak-anak Papua.
Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Mako Polres Jayawijaya ini disambut antusias oleh anak-anak dan orang tua. Mereka merasa terbantu dan bersyukur atas kepedulian aparat kepolisian terhadap masa depan pendidikan anak-anak di wilayah mereka.
Operasi Rasaka Cartenz 2025 sendiri merupakan operasi terpusat Kepolisian Republik Indonesia yang bertujuan menciptakan stabilitas keamanan di Tanah Papua melalui pendekatan yang humanis, kolaboratif, dan solutif, dengan mengedepankan pembangunan karakter dan pemberdayaan masyarakat.(rd)